Alkisah di
zaman Mesir kuno, hiduplah seorang raja yang sangat terkenal keadilannya. Raja
tersebut sangat mencintai rakyatnya. Bahkan raja tersebut dalam mencinta
keluarganya tidak melebihi cintanya pada rakyatnya. Sehingga kalau ada anggota
keluarganya yang bersalah tetaplah di hukum sebagaimana orang lain. Yang lebih
istimewa lagi, raja ini juga penyayang binatang.
Karena
cintanya pada binatang. Pada suatu hari raja yang adil itu pergi berjalan-jalan
menemui seekor semut. Si semut merasa senang dan bangga mendapat kunjungan dari
raja. “Bagaimana kabarmu, semut?” tanya sang Raja. “Hamba baik-baik saja
Baginda,” jawab semut gembira. “Dari mana saja kau pergi?” “Hamba sejak pagi
pergi ke beberapa tempat tetapi belum juga mendapatkan makanan, Baginda.” “Jadi
sejak pagi kau belum makan?” “Benar, baginda.” Raja yang adil itu pun termenung
sejenak. Kemudian berkata, “Hai, semut. Beberapa banyak makanan yang kau
perlukan dalam setahun?” “Hanya sepotong roti saja baginda,” jawab semut.
“Kalau begitu maukah kau kuberi sepotong roti untuk hidupmu setahun?” “Hamba
sangat senang, Baginda.” “Kalau begitu, ayo engkau kubawa pulang ke istana,”
ujar Raja, lalu membawa semut itu ke istananya. Semut sangat gembira karena
mendapatkan anugerah makanan dari sang raja. Ia tidak susah-susah lagi mencari
makanan dalam setahun. Dan tentu saja roti pemberian sang raja akan lebih manis
dan enak.”Sekarang engkau masuklah ke dalam tabung yang telah kuisi sepotong
roti ini!” perintah sang raja. “Terimakasih, Baginda. Hamba akan masuk.”
“Setahun yang akan datang tabung ini baru akan kubuka,” ujar sang raja
lagi.”Hamba sangat senang, Baginda.” Tabung berisi roti dan semut itu pun segera
ditutup rapat oleh sang raja. Tutup tabung itu terbuat dari bahan khusus,
sehingga udara tetap masuk ke dalamnya. Tabung tersebut kemudian disimpan di
ruang khusus di dalam istana.
Hari-hari
berikutnya sang raja tetap memimpin rakyatnya. Berbagai urusan ia selesaikan
secara bijaksana. Akhirnya setelah genap setahun, teringatlah sang raja akan
janjinya pada semut. Perlahan-lahan raja membuka tutup tabung berisi semut itu.
Ketika tutup terbuka, si semut baru saja menikmati roti permberian raja setahun
lalu.”Bagaimana kabarmu, semut?” tanya sang raja ketika matanya melihat semut
di dalam tabung. “Keadaan hamba baik-baik saja, Baginda.” “Tidak pernah sakit
selama setahun di dalam tabung?” “Tidak baginda. Keadaan hamba tetap sehat
selama setahun.” Kemudian sang raja termenung sejenak sambil melihat sisa roti
milik semut di dalam tabung. “Mengapa roti pemberianku yang hanya sepotong
masih kau sisakan separuh?” tanya sang raja. “Betul, Baginda.” “Katanya dalam
setahun kau hanya memerlukan sepotong roti. Mengapa tak kau habiskan?” “Begini,
Baginda. Roti itu memang hamba sisakan separuh. Sebab hamba khawatir
jangan-jangan Baginda lupa membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa
membukanya, tentu saja hamba masih dapat makan roti setahun lagi. Tapi untunglah
Baginda tidak lupa. Hamba senang sekali.” Sang raja sangat terkejut mendengar
penjelasaan si semut yang tahu hidup hemat. Sang raja tersenyum kecil di dekat
semut. “Kau semut yang hebat. Kau dapat menghemat kebutuhanmu. Hal ini akan
kusiarkan ke seluruh negeri agar rakyatku dapat mencotohmu. Kalau semut saja
dapat menghemat kebutuhannya, mengapa manusia justru gemar hidup
boros?”"Sebaiknya Baginda jangan terlalu memuji hamba,” jawab si semut.
Semut itu akhirnya mendapat hadiah lagi dari raja. Sebagai tanda terimakasih
karena telah mengajarinya hidup hemat
Ayo sobat….Belajar dari semut yukz …. :)
Sumber :
betamedialink.blogspot.com
Dipopulerkan
oleh : boedakcapsule.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung
Tinggalkanlah Sedikit Pesan Sebagai Referensi