Meskipun
puluhan wahana ruang angkasa telah dikirimkan ke Mars, masih banyak hal yang
menjadi teka-teki dan memunculkan pertanyaan mengenai planet tersebut. Inilah
beberapa misteri Planet Mars yang menarik disimak, seiring dengan rencana NASA
meluncurkan wahananya, Mars Science Laboratory Curiosity, ke sana pada 25
November mendatang.
1.
Mengapa Mars memiliki dua wajah berbeda?
Para
peneliti sejak lama bertanya-tanya mengapa dua sisi Planet Mars memiliki
perbedaan yang mencolok? Belahan utara Mars bisa dikatakan datar dan berupa
dataran rendah, bahkan termasuk salah satu permukaan paling datar, paling halus
di tata surya. Kondisi itu barangkali terbentuk oleh air yang diduga pernah
mengalir di permukaan planet merah.
Sementara
itu, kebalikannya, belahan selatan Mars memiliki permukaan yang terjal,
berkawah, dan sekitar 4 km hingga 8 km lebih tinggi dibanding belahan utara.
Bukti-bukti terkini memunculkan perkiraan bahwa perbedaan antara sisi utara dan
selatan Mars itu diakibatkan oleh batu raksasa dari ruang angkasa yang
menghantam Mars pada masa lalu.
2. Dari
mana asal gas metana di Mars?
Metana—molekul
organik paling sederhana—pertama kali ditemukan di atmosfer Mars oleh wahana
Mars Express milik Badan Antariksa Eropa pada tahun 2003. Di Bumi, sebagian besar
gas metana di atmosfer dihasilkan oleh makhluk hidup. Gas metana diduga sudah
ada di atmosfer Mars sejak 300 tahun lalu. Artinya, apa pun sumbernya,
keberadaan gas tersebut belum lama.
Meski
begitu, gas metana bisa juga muncul di luar kehidupan, seperti misalnya dari
aktivitas vulkanik. Wahana ExoMars milik ESA yang akan diluncurkan pada 2016
bakal meneliti komposisi kimia atmosfer Mars dan mempelajari keberadaan metana
di sana.
3. Di
manakah lautan Mars?
Banyak
misi ke Mars menemukan bukti-bukti bahwa planet tersebut pernah memiliki
kondisi cukup hangat sehingga air tidak membeku dan bisa mengalir di
permukaannya. Bukti-bukti itu antara lain berupa wilayah yang seperti bekas
lautan, jaringan-jaringan lembah, delta-delta sungai, dan sisa-sisa mineral
yang seolah terbentuk oleh air.
Meski
begitu, pemodelan iklim Mars belum bisa menjelaskan bagaimana temperatur hangat
itu bisa terjadi, mengingat cahaya Matahari jauh lebih lemah dahulu. Ada
dugaan, bentuk-bentuk di atas terbentuk bukan oleh air, melainkan oleh angin
atau mekanisme lain. Namun masih tetap ada bukti bahwa Mars pernah cukup hangat
untuk mendukung keberadaan air dalam bentuk cair, setidaknya di satu tempat di
permukaannya.
4. Apakah
ada air mengalir di permukaan Mars saat ini?
Meski
sebagian besar bukti menunjukkan bahwa air pernah mengalir di permukaan Mars,
masih menjadi teka-teki apakah masih ada air yang mengalir di permukaan planet
tersebut saat ini. Tekanan atmosfer Mars terlalu rendah, sekitar satu per
seratus tekanan di Bumi sehingga air sulit berada di permukaannya. Namun ada
jalur gelap dan sempit di lereng-lereng Mars yang memunculkan dugaan bahwa ada
air yang mengalir tiap musim semi.
5. Apakah
ada kehidupan di Mars?
Wahana
pertama yang berhasil mendarat di Mars, Viking 1 milik NASA, memunculkan
teka-teki yang masih misterius saat ini: Adakah bukti kehidupan di Mars? Viking
adalah wahana yang secara khusus ditugaskan untuk mencari kehidupan di Mars,
dan apa yang ditemukan masih menjadi perdebatan hingga hari ini. Wahana itu telah
menemukan adanya molekul organik seperti metil klorida dan dichloromethane.
Walau demikian, senyawa-senyawa itu bisa jadi merupakan kontaminasi dari Bumi
yang terbawa saat wahana bersiap meluncur di Bumi.
Permukaan
Mars sendiri sangat tidak bersahabat bagi makhluk hidup dalam hal suhu yang
sangat rendah, radiasi, kondisi kering, dan faktor-faktor lain. Walau begitu,
ada makhluk-makhluk hidup yang bisa bertahan di lingkungan ekstrem di Bumi,
seperti di Lembah Kering Antartika yang dingin dan kering, atau wilayah amat
kering di Gurun Atacama di Cile.
Secara
teori, selalu ada kehidupan, seperti ada air dalam bentuk cair di Bumi.
Kemungkinan pernah adanya lautan di Mars memunculkan pertanyaan apakah pernah
ada kehidupan di sana. Bila ada, apakah sampai saat ini makhluk-makhluk hidup
itu tetap eksis? Jawaban atas pertanyaan itu mungkin membantu memberikan
sedikit pencerahan terhadap pertanyaan seberapa umumkah kehidupan di jagat
raya.
6. Apakah
kehidupan di Bumi berawal dari Mars?
Meteorit
yang ditemukan di Antartika dan berasal dari Mars—terlempar dari planet merah
akibat tabrakan kosmis—memiliki struktur serupa dengan batuan yang dihasilkan
mikroba di Bumi. Meski penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa struktur itu
terbentuk karena proses kimia dan bukan biologi, perdebatan mengenai Mars
sebagai asal-usul kehidupan di Bumi masih berlanjut. Beberapa orang masih
memegang teori bahwa kehidupan di Bumi berasal dari Mars, dan terbawa ke Bumi
bersama meteorit.
7. Bisakah
manusia hidup di Mars?
Untuk
menjawab apakah kehidupan pernah ada atau masih ada di Mars, barangkali manusia
perlu pergi ke sana dan mencarinya sendiri.
Pada
tahun 1969, NASA pernah merencanakan misi berawak ke Mars pada tahun 1981 dan
membangun stasiun permanen di sana tahun 1988. Namun perjalanan antarplanet itu
ternyata menghadapi tantangan ilmiah dan teknologi yang tidak kecil.
Para
ilmuwan harus mengatasi berbagai masalah perjalanan antarplanet, seperti
makanan, air, oksigen, efek gravitasi mikro, kemungkinan radiasi yang
berbahaya, dan kenyataan bahwa astronot yang pergi ke sana akan berada jutaan
kilometer dari Bumi sehingga tidak mudah untuk mendapat bantuan bila terjadi
sesuatu. Selain itu, mendarat, bekerja, dan hidup di planet lain lalu kembali
ke Bumi bukan perkara mudah.
Meski
begitu, banyak peneliti yang ingin melakukan misi itu. Tahun ini, enam
sukarelawan hidup terisolasi seolah sedang berada dalam wahana ruang angkasa
selama 520 hari dalam proyek yang disebut Mars500. Simulasi penerbangan ruang
angkasa terlama ini bertujuan untuk meniru perjalanan ke Mars.
Banyak
sukarelawan bahkan bersedia diterbangkan ke Mars meski kemungkinan tidak bisa
kembali. Berbagai rencana juga dibuat, misalnya dengan mengirimkan mikroba
pemakan batu terlebih dahulu, sebelum manusia didatangkan. Teka-teki mengenai
apakah manusia akan pernah menjejakkan kaki ke Mars memang masih tergantung
pada alasan, mengapa kita harus mencoba menjelajahi planet merah itu.
apa mars gak bahaya gan.. denger" sich suhu disana gila bgt panasnya.. minim o2 juga
ReplyDelete