
Sebagai balasannya,
kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16
tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya,
kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17
tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya,
kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18
tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya,
kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19
tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya,
kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan
teman-temanmu.
Saat kau berumur 20
tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya,
kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21
tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”
Saat kau berumur 22
tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya,
kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23
tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya,
kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24
tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa
depan.
Sebagai balasannya,
kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25
tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya,
kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30
tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai
balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”
Saat kau berumur 40
tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang
kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada
waktu.”
Saat kau berumur 50
tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya,
kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah
anak-anaknya.
Dan hingga suatu
hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum
pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu
godam.
JIKA BELIAU MASIH
ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN
SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG
TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung
Tinggalkanlah Sedikit Pesan Sebagai Referensi