CAPSULE - Perusahaan teknologi Yahoo
menunjuk Marissa Mayer, eksekutif Google terkemuka, sebagai CEO barunya.
Marissa Mayer yang berusia 37 tahun ini, akan menjadi CEO ketiga di perusahaan
tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
Dalam pernyataan yang dirilis
oleh Yahoo, Marissa Mayer mengatakan bahwa ia merasa terhormat dan senang untuk
memimpin perusahaan tersebut.
Pada bulan Mei, Scott
Thompson, salah satu CEO Yahoo, mengundurkan diri setelah adanya tuduhan bahwa
ia menulis gelar palsu di CV-nya. Dan pada bulan September, CEO Carol Bartz
dipecat setelah dua tahun setengah menjabat.
Yahoo telah berhasil dalam
menghadapi peningkatan persaingan dengan mesin pencari lainnya, termasuk Google
dan munculnya media sosial raksasa seperti Facebook. Meskipun Yahoo tetap menjadi
portal web terbesar di AS, kegagalan Yahoo untuk menjadi media yang lebih
“sosial”, telah merugikan perusahaan.
Sahamnya sekarang bernilai
kurang dari setengah nilai pada waktu puncaknya. Layanan berita Yahoo masih
menarik volume yang sangat besar untuk lalu lintas informasi. Tapi produk
lainnya, seperti mesin pencari dan layanan email, menderita kerugian.
Pendapatan perusahaan dari display iklan juga telah menyusut.
Ross Levinshon, CEO
sementara, telah banyak dibicarakan akan menjadi CEO selanjutnya, sebelum
pengumuman hari Senin lalu yang menyatakan bahwa Marissa Mayer-lah yang menjadi
CEO baru.
Para wartawan setempat
mengatakan, pemilihan Marissa Mayer untuk memimpin perusahaan, menunjukkan
fokus baru terhadap teknologi dan produk, sebagai lebih dari sebatas konten
online.
"Saya berharap, bekerja
dengan para karyawan yang berdedikasi kepada perusahaan untuk memberikan produk
yang inovatif, konten-konten serta pengalaman yang dikhusukan bagi para
pengguna dan pengiklan di seluruh dunia," ungkap Marissa Mayer.
Dia menjadi salah satu dari
sedikit perempuan di Silicon Valley yang bisa naik ke puncak dari sebuah
perusahaan teknologi yang besar. "Banyak orang tidak percaya bahwa Yahoo
bisa mendapatkan seseorang sekaliber Marissa Mayer untuk menjadi CEO pada tahap
ini," Scott Kessler, analis terkemuka Standard and Poor, mengatakan kepada
kantor berita Reuters.
Marissa Mayer bergabung
dengan Google pada tahun 1999 sebagai teknisi wanita pertama di perusahaan.
Lulusan ilmu komputer di California Stanford University ini, telah bekerja pada
Google yang waktu itu masih baru selama 20 tahun. Dia bekerja untuk menciptakan
mesin pencari dan homepage yang luas.
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung
Tinggalkanlah Sedikit Pesan Sebagai Referensi