Memiliki
smartphone seperti Blackberry (BB) memang menyenangkan. Selain bisa selalu
connect dengan teman - teman, kita juga bisa 'kerja colongan' di waktu - waktu
tertentu. Namun demikian, di balik nilai-nilai positif yang ditawarkan,
Blackberry sebetulnya juga menyimpan sejumlah hal yang dapat merugikan
kesehatan para pemakainya.
1. Adiktif
Bangun tidur
langsung pegang BB, mau mandi cek BB dulu, abis itu sambil nyupir juga tetap
BBM-an, pas lagi meeting malah sibuk balesin email, sampai- sampai akhirnya
kita gak pernah bisa fokus dengan apa yang ada di depan kita! Hal ini pastinya
bikin orang di sekeliling kita bete dong.
2. Gangguan Tidur
Dengan
layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering
setiap saat, mulai dari e-mail, FB, twitter, BBM, BB group, pokoknya semuanya
masuk tanpa mengenal waktu.. termasuk ketika kita sudah di tempat tidur.
Membawa
Blackberry di tempat tidur adalah kebiasaan buruk yang membuat rendahnya kualitas
tidur. Bukan rahasia lagi bahwa kualitas tidur yang buruk memiliki dampak
negatif pada fisik dan mental health. penelitian terbaru menunjukkan bahwa
pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan bermain Blackberry sebelum tidur
rentan insomnia, sakit kepala, dan sulit berkonsentrasi.
3. Kerja
Berlebihan
Sebuah studi
di MIT Sloan School of Management pada tahun 2007 menunjukkan bahwa penggunaan
Blackberry secara gak sadar membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas
internet 24 jam dinilai mengganggu waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang
terkait dalam pekerjaan pengguna bisa hadir setiap saat, termasuk ketika mereka
sedang berlibur.
4. LEMOT
(Lemah Otak)
Di balik
kemudahan yang diberikan, pengguna Blackberry memiliki risiko melemahnya daya
konsentrasi. Karakter Blackberry cenderung membuat orang untuk melakukan
'multitasking', sehingga membuat
seseorang sulit untuk menyerap informasi karena fokus pengguna dengan mudah
beralih dari satu hal ke hal lainnya.
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung
Tinggalkanlah Sedikit Pesan Sebagai Referensi