Tuesday, 2 May 2017

Surat Cinta Dari Hacker Pembobol Situs Telkomsel

Surat Cinta Dari Hacker Pembobol Situs Telkomsel


BOEDAKCAPSULE - Gambar di atas merupakan tampilan situs Telkomsel beberapa hari yang lalu saat di bobol oleh Hacker. Dibalik kata-kata yang memang tidak beretika ini terselip kalimat-kalimat yang mungkin harus kita renungkan.. dan memang ada benarnya.


Surat Cinta Dari Hacker Pembobol Situs Telkomsel

Terlepas dari tragedi, yang sempat menjadi trending topik di twitter tersebut, sang hacker ternyata mencurahkan isi hatinya dalam sebuah surat cinta. Curahan hati sang hacker dalam surat cintanya ini saya kutip dari forum kaskus.co.id, berikut isi dari surat cinta dari sang hacker untuk telkomsel.
Selamat membaca, pemirsa sekalian yang semoga hatinya penuh bunga.

Berkaitan dengan aksi vandalisme yang beberapa saat berselang telah terjadi,
saya–pelaku–telah pula membaca berbagai varian respon yang ternyata cukup mengagetkan.
Hampir-hampir saya perlu menyatakan rasa ke-terharu-an yang mendalam,
tetapi saya dengan hati yang kecil dan merendah (walaupun tidak ikhlas 100%),
harus pula menyadari adanya pro dan kontra yang sangat wajar.
Beberapa orang dengan bengis menuduh saya sebagai seorang anak yang 4l4y
dalam stadium akut. Perlu dibimbing, diberi pengarahan yang cukup, diluruskan dari jalan yang sesat.
Ada yang melecehkan harga diri saya sebagai seorang script kiddies, mungkin lamer, penjahat, cracker atau apapun yang buruk, merusak, dan harus segera dijauhi.
Dengan berat hati mesti saya katakan, saya menikmati semua caci dan maki itu. Sambil tersenyum tulus. Karena semuanya itu bukan fitnah yang perlu diragukan.
Barangkali beberapa orang merasa perlu mencuci muka dan membasuh tangan setelah menyaksikan kebrutalan kata-kata saya yang tidak mengenal sopan santun.
Tetapi, adakah operator plat merah yang kita sayangi sekaligus kita benci, yang kita puji sekaligus kita curigai, dan yang jujur saja memang matrenya na’udzu-billah ini, merampok hak-hak kita dengan cara yang santun dan berwibawa?

Propa Ganda Telkomsel

Apakah mengatakan, “Saya jual kuota 10 gigabyte dan silakan bayar sekian”, tanpa menambahi keterangan apapun di dalam akad, kemudian dengan sewenang-wenang memberikan kita HANYA 2 gigabyte dan 8 gb omong kosong setelah kita bayar, bisa dianggap sebagai pihak yang terhormat?
Tentu, saya mengenal apa arti menyampaikan pendapat dengan elegan, yang dengan tak kalah elegan pula akan diabaikan.
Tetapi persoalannya bukan di situ. Apa yang saya lakukan adalah sesuatu yang bernama ‘sarkasme’, yang tidak perlu dimasalahkan apakah sopan atau tidak.
Beberapa orang yang cukup sok tau dan berlagak bijak, yang mengatakan pernah jadi developer di website operator terkutuk ini, menyimpulkan bahwa saya mendapat akses dari orang dalam.
Itu adalah tuduhan yang zalim. Dan saya, tanpa bermaksud merendahkan martabat orang itu, harus mengatakan bahwa nasibnya kurang baik. Pendapat saya ini anggap saja terburu-buru, tetapi seorang developer yang baik tidak diberhentikan, bukan?
Ada pula yang memberi saran ringan supaya saya ganti provider. Ini lucu dan layak dirayakan dengan tawa yang tanpa jeda selama 3 minggu.
Saya bukan tidak mampu, bahkan saya sudah meninggalkan si merah yang penuh omong kosong ini. Dan bagi yang mengatakan hacker tolol, kere, miskin, dll yang cukup pedih, silahkan.
Saya tidak perlu membantah, kita toh hidup di negara demokrasi yang tidak melarang beda pikiran. Otak dan isi kepala kita tidak perlu seragam, bukan? Dan bukankah Suharto telah dikuburkan dengan upacara-upacara kepahlawanan?
Saya menerima, dituduh sebagai rakyat jelata yang papa, hal itu tidak akan menjadi beban mental. Toh 4900 keping bitcoin yang ada lebih dari cukup untuk menghidupi anak dan cucu.

Lalu apa motifnya?

Apakah saya ingin menjadi pahlawan dan dianggap hebat?
Saya terharu ada yang bertanya begitu.
Baiklah, terus terang kita semua capek dengan keterbelakangan bangsa yang begitu menyayat ini. Kita lelah dianggap bodoh oleh negeri lain. Kita hampir-hampir merasa ingin bunuh diri diejek bangsa lain, bertahun-tahun. Apa yang saya harapkan adalah kemajuan Indonesia, kebangkitan rakyat dari keterpurukan dan kebodohan yang membelenggu tiap leher masyarakat.
Tolonglah, mari kita menjadi bangsa yang cerdas, yang memiliki pengetahuan, yang salah satu jalan mudahnya adalah dengan belajar kapanpun di tempat mana saja menggunakan internet. Apakah harapan ini terlalu berlebihan dan mahal? Apakah “internet untuk Indonesia” hanya slogan belaka yang harus kita sembelih perlahan-lahan dan dilupakan kemudian?

Sekarang tahun 2017, Bro!

Apa kita masih mau terseok-seok terus ketinggalan pengetahuan dari bangsa lain? Anggaplah saya curhat dan banyak yang tidak setuju dengan pemikiran dangkal saya yang tolol ini. Beda paham bukan berarti kita harus cakar-cakaran sepanjang malam, bukan?
Dan soal “Ada harga ada kualitas”, itu nyata-nyata omongan tanpa dasar. “Infrastruktur dll dst biayanya besar, pemasangan maupun pemeliharaan”. Itu adalah pemikiran yang gegabah, tentu.
Apakah sebuah tower yang dibangun 5 atau bahkan 10 tahun lalu belum kembali modal? Apakah penghasilan yang mencapai 6 Milyar per jam dari seluruh cluster itu kurang?
Bukankah konsep pulsa hanya omong kosong yang bermodal angka dan sedikit kertas, yang bisa mereka bikin semaunya hingga menumpuk saldo sebanyak 222 Trilyun?
Tolonglah, ini bukan bualan semata. Datanya ada, screenshot-nya pun tersedia. Walaupun, demi keamanan negara, riskan sekali membocorkan data-data yang sebanyak 80 giga itu.
Kepada pemerintah, tolong perhatikan perusahaanmu ini. Apakah gaji pegawainya (network engineer) yang mencapai 120 (seratus dua puluh) juta perorang perbulan masih kurang?
Yang mengatakan “Hacker kok beli kuota bla bla bla…” Saya berdoa semoga Anda yang jadi hacker. Saya hanya seorang rakyat kecil yang gelisah, yang ingin protes, khusus kepada provider berbaju BUMN ini.
Dan memang, saya sudah bosan dengan kuota melimpah. Yang saya perjuangkan adalah orang-orang yang punya spirit maju, ingin pintar, tetapi sayangnya dihalangi sarana, biaya, dijegal oleh perusahaan negara. Dan biasanya pula dilecehkan di tanah airnya sendiri.
Yang kami mau bukan permintaan maaf, apa kalian tidak bisa membaca?
Omong-omong soal menggratiskan kuota buat kaum pengharap, tak perlu pula saya menambah kerugian negara, bukan?
Dan karena itu kamu, providerku Sayang, ambil keuntungan bukan berarti sambil mencekik rakyat, kan?
NB: Yang towernya patungan XL sama Indosat, Telkomsel berdiri sendiri dengan pongah karena duit melimpah. Data ada, for sure. Adapun data pelanggan, semuanya aman. Saya tidak menyentuhnya sedikitpun, hanya men-download-nya semata.
#HanyCopyPaste